![]() |
Kau dulu pernah menjadi mutiara Hatiku,
Setiap ada acara kau selalu ku bawa
Dan ku perkenalkan kepada kawan dan keluarga
Bahwa engkau adalah Mutiara hati ku
Kau pernah mejadi sesuatu yang berharga dalam hidupku.
Siang dan malam aku selalu ada untuk mu,tuk mejaga mu di setiap waktu.
Bingkai foto di kamarku berisikan wajah mu yang sedang tersenyum
Bagaikan sebuah pemandangan pegunungan indah
Yang sayang apabila ku lewatkan tanpa sempat memandang dan mengabadikikan di pikiran
Namamu saat itu bagaikan sebuah lirik lagu
Saat ku senandukan semua terasa nyaman
Kau pernah mengisi setengah dari jiwaku
Disaat kau tak di samping ku
Aku terasa kurang dan selalu gelisah terbayang akan hadirmu
Kita pernah berjanji tuk selalu ada dalam suka maupun duka
Dan kita buktikan dengan pergi ber-rekreasi bersama dan makan sepiring berdua
Kita pernah mendahului ketetapan Tuhan yang belum terjadi
Dengan merancang masa depan yang begitu indah.
Padahal jauh sebelum kita merancang masa depan.
Tuhan kita sudah melarang cinta beda agama(cinta kita)
Hingga semuanya terasa sia-sia
Saat cinta yang kita jalan selama ini fana
Cinta kita beda Agama
Cinta tanpa restu dari Tuhan maupun orang tua.
Mulai saat ini kita berpisah.
Menyakiti hati masing-masing meskipun itu tak mudah.
Mumbunuh cinta kita(beda agama) meskipun kita merasa kecewa.
Membuang semua angan masa depan dan merasakan derita yang begitu mendalam
Kita bertemu dengan baik-baik
Dan berpisah pula dengan baik-baik
Kau dan aku kini menjadi mantan bukan berarti kita musuhan.
Dulu kau dan aku sepasang kekasih hati.
Kini kau dan aku sepasang sahabat sejati.
Tuhan kita memang melarang cinta beda Agama
Namun Tuhan kita juga melarang bermusuhan antara umat Manusia
20150207
By.ayp
Setiap ada acara kau selalu ku bawa
Dan ku perkenalkan kepada kawan dan keluarga
Bahwa engkau adalah Mutiara hati ku
Kau pernah mejadi sesuatu yang berharga dalam hidupku.
Siang dan malam aku selalu ada untuk mu,tuk mejaga mu di setiap waktu.
Bingkai foto di kamarku berisikan wajah mu yang sedang tersenyum
Bagaikan sebuah pemandangan pegunungan indah
Yang sayang apabila ku lewatkan tanpa sempat memandang dan mengabadikikan di pikiran
Namamu saat itu bagaikan sebuah lirik lagu
Saat ku senandukan semua terasa nyaman
Kau pernah mengisi setengah dari jiwaku
Disaat kau tak di samping ku
Aku terasa kurang dan selalu gelisah terbayang akan hadirmu
Kita pernah berjanji tuk selalu ada dalam suka maupun duka
Dan kita buktikan dengan pergi ber-rekreasi bersama dan makan sepiring berdua
Kita pernah mendahului ketetapan Tuhan yang belum terjadi
Dengan merancang masa depan yang begitu indah.
Padahal jauh sebelum kita merancang masa depan.
Tuhan kita sudah melarang cinta beda agama(cinta kita)
Hingga semuanya terasa sia-sia
Saat cinta yang kita jalan selama ini fana
Cinta kita beda Agama
Cinta tanpa restu dari Tuhan maupun orang tua.
Mulai saat ini kita berpisah.
Menyakiti hati masing-masing meskipun itu tak mudah.
Mumbunuh cinta kita(beda agama) meskipun kita merasa kecewa.
Membuang semua angan masa depan dan merasakan derita yang begitu mendalam
Kita bertemu dengan baik-baik
Dan berpisah pula dengan baik-baik
Kau dan aku kini menjadi mantan bukan berarti kita musuhan.
Dulu kau dan aku sepasang kekasih hati.
Kini kau dan aku sepasang sahabat sejati.
Tuhan kita memang melarang cinta beda Agama
Namun Tuhan kita juga melarang bermusuhan antara umat Manusia
20150207
By.ayp